Empat Kawasan Jakarta Barat Tergenang Banjir
Empat Kawasan Jakarta Barat Tergenang Banjir
GlobalNews, Empat – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat masih tersedia empat RT di lokasi Jakarta Barat (Jakbar) yang masih terendam banjir imbas hujan deras yang berlangsung terhadap Sabtu 6 Juli 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, knowledge itu merupakan hasil pemantauan pihaknya untuk lokasi Jakarta yang dikerjakan hingga pukul 06.00 WIB, Minggu (7/7/2024) pagi ini.
“Pagi ini, masih berlangsung di 4 RT atau 0.013% dari 30.772 RT di lokasi DKI Jakarta,” kata dia dalam keteranganya.
Adapun lokasi RT yang masih terendam banjir diantaranya, tiga RT di Kelurahan Kedaung Kaliangke bersama ketinggian air 30 cm. Kemudian, satu RT di kelurahan Rawa Buaya bersama ketinggian air 60 CM.
“Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke,” ungkap Isnawa.
Sementara untuk lokasi yang sudah surut sebanyak 66 RT yang tersebar di 18 kelurahan semua Jakarta. Setelah beraneka usaha dari untuk mempercepat surutnya air dikerjakan oleh lintas sektor Pemprov Jakarta.
“Di tiap-tiap lokasi mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melaksanakan penyedotan genangan dan menegaskan tali-tali air berguna bersama baik bersama bersama para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam sementara cepat,” ucapnya.
Tidak lupa, Isnawa pun mengimbau kepada masyarakat sehingga senantiasa berhati-hati dan berhati-hati terhadap potensi genangan air.
“Dalam kondisi darurat, langsung hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ungkap dia.
BMKG Ungkap Penyebab Jakarta Diguyur Hujan Lebat Meski Musim Kemarau
Beberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan lebat. Padahal sementara ini seharusnya sudah terhitung masuk dalam musim kemarau yang kebanyakan berlangsung terhadap kisaran Juli dan Agustus 2024.
Ketua Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani menjelaskan, fenomena ini berlangsung sebab efek atmosfer yang sebabkan periode hujan lebih intens dikala musim kemarau.
“Fenomena hujan signifikan dalam beberapa hari terakhir terdapatnya dinamika atmosfer skala regional yang menang memadai signifikan,” kata Ida sementara dihubungi, Sabtu (6/7/2024).
Di samping itu, lanjut Ida, faktor suhu laut yang masih hangat di lokasi Jakarta. Telah memberi tambahan kontribusi dalam menyediakan kondisi untuk menunjang awan hujan signifikan yang turun di Jakarta.
Meski begitu, Ida menyebut jika kondisi ini biasa berlangsung sebab efek fenomena cuaca global dan regional yang terhitung dialami di beberapa lokasi pulau Jawa lainnya.
“Namun demikianlah hujan bisa berlangsung di semua musim, baik di musim kemarau, penghujan atau di periode peralihan,” tuturnya.
Kondisi Jakarta yang diguyur hujan, terang Ida, masih barangkali berlangsung sebagaimana hasil anggapan dinamika atmosfer BMKG. Dengan potensi hujan dalam beberapa hari ke depan intensitas lebat, bisa disertai kilat atau petir maupun angin kencang.
“Dengan pergantian di Jakarta, untuk potensi dalam dua hari ke depan BMKG masih memprediksikan terdapatnya potensi hujan lebat yang terjadi,” tuturnya.
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Baik
Hujan yang melanda lokasi DKI dan sekitarnya terhadap Sabtu 6 Juli 2024 memberi tambahan efek positif bagi mutu hawa Jakarta. Berdasarkan knowledge IQAir, mutu hawa di Jakarta terhadap Minggu pagi masuk kategori baik dan berada di posisi ke-47 dalam peringkat kota bersama mutu hawa dan polusi kota terburuk di dunia.
Berdasarkan knowledge web site pemantau mutu hawa IQAir terhadap pukul 06.25 WIB, yang dilansir dari Antara, indeks mutu hawa (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-47 bersama angka 43 atau masuk dalam kategori baik bersama polusi hawa PM2,5 dan nilai konsentrasi 7,8 mikrogram per mtr. kubik.
Angka itu miliki penjelasan tingkat mutu udaranya baik yaitu tingkat mutu hawa yang tidak memberi tambahan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh terhadap tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika bersama rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Sedangkan kategori tidak sehat bagi group sensitif yaitu bisa merugikan manusia ataupun group hewan yang sensitif atau bisa mengakibatkan kerusakan terhadap tumbuhan ataupun nilai estetika. Kemudian, kategori tengah yaitu mutu udaranya yang tidak berpengaruh terhadap kesehatan manusia ataupun hewan tapi berpengaruh terhadap tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika bersama rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Lalu, kategori terlampau tidak sehat bersama rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau mutu udaranya bisa merugikan kesehatan terhadap sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum mutu udaranya bisa merugikan kesehatan yang betul-betul terhadap populasi.
Adapun kota bersama mutu hawa terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 175, urutan ke-2 Lahore, Pakistan di angka 163, urutan ketiga Kuwait City, Kuwait di angka 158, urutan keempat Manama, Bahrain di angka 156, urutan kelima Kampala, Uganda di angka 141.
Lalu urutan keenam Dubai, Uni Emirat Arab di angka 139, urutan ketujuh Santiago, Cile di angka 109, urutan ke delapan Karachi, Pakistan di angka 93, urutan ke semmbilan Cairo City, Mesir di angka 84, dan urutan ke sepuluh Roma, Itali di angka 84.