Kami Serahkan Penuh ke Presiden Terpilih
Kami Serahkan Penuh ke Presiden Terpilih
GlobalNews – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku belum mendengar informasi bahwa PDIP akan merapat Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau ke kabinet mendatang. Menurutnya yang paling memahami adalah Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Pertama yang paling memahami kedepannya seperti apa dan apa yang mendambakan dijalankan untuk mewujudkan visi indonesia maju seperti yang di kampanyekan oleh Bapak Prabowo, ya beliau sendiri,” kata AHY di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Oleh gara-gara itu, AHY meyakinkan Demokrat menopang apa-pun pilihan Prabowo ke depan.
“Tentunya kita hanya mendambakan memberikan support secara penuh kita menyerahkan sepenuhnya kepada bapak presiden terpilih,” kata AHY.
AHY mengaku tak tersedia persoalan siapa pun masuk ke pemerintahan ke depan. Sebab, Demokrat fokus untuk mengawal Prabowo.
“Kalau saya sendiri tidak miliki perasaan lain-lain gara-gara kita hanya fokus terhadap usaha untuk mobilisasi peran apa-pun peran yang akan diberikan kita partai demokrat untuk bisa mengawal pemerintahan 5 tahun ke depan dan tentunya di dalam politik ini kan serba dinamis ya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat tidak mempermasalahkan kecuali PDI Perjuangan berhimpun dengan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto berhak memilih siapa yang berhimpun dengan pemerintahannya.
“Ya itu termasuk dikembalikan kepada Pak Prabowo. Sebagai pemimpin koalisi Pak Prabowo berhak pasti untuk memilih siapa saja bagian koalisi yang pasti tersedia hitung-hitungannya. Ya pasti termasuk program dan kesibukan ke depan pasti mendapatkan pemberian semua pihak,” kata Hero pas diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Tak Masalah PDIP Gabung Kabinet Baru
Partai Demokrat, kata Hero, tidak mempermasalahkan lebih-lebih keberatan kecuali PDIP berhimpun di kabinet Prabowo-Gibran.
“Kami enggak mempermasalahkan gara-gara itu jadi kepentingan dan haknya Pak Prabowo. Jadi kita serahkan saja ke Beliau. Beliau miliki kalkulasi, miliki hitung-hitungan dan pasti mudah-mudahan Beliau bisa diberikan kesehatan dan kesuksesan. Dan bisa memimpin Indonesia dengan baik ke depan,” kata Hero.
Sebelumnya beredar video Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey pas pengukuhan tim pemenangan calon bupati Minahasa. Dalam video itu, Olly membocorkan PDIP akan dengan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Pilpres sudah selesai. PDI Perjuangan tersedia di di dalam dengan Pak Prabowo,” kata Olly seperti dilihat terhadap rekaman tersebut.
Video itu memantik spekulasi PDIP akan merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komaruddin Watubun menolak menanggapi ucapan Olly.
Begitu pun rencana pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo yang disebut digelar sebelum saat pelantikan Presiden RI 20 Oktober. “Belum tersedia jadwal pasti kapan bertemu (Megawati dan Prabowo),” ujar Komaruddin.
Dua Kader Megawati Dikabarkan Masuk di Kabinet Prabowo
Seorang petinggi partai KIM mengungkapkan, kesempatan PDIP berhimpun ke pemerintahan Prabowo-Gibran terbuka. Lampu hijau berasal dari Prabowo untuk PDIP terasa terlihat.
Namun, ketetapan akhir PDIP tetap ditentukan di dalam pertemuan Megawati dan Prabowo. Prabowo memiliki rencana menarik Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Abdullah Azwar Anas ke pemerintahannya.
Budi Gunawan dikenal sebagai mantan ajudan sekaligus orang dekat dengan Megawati. Sementara, Azwar Anas merupakan kader PDIP yang menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Jokowi.
Bahkan, Prabowo sudah mempersiapkan jabatan untuk dua anak buah Megawati itu. Budi Gunawan akan ditunjuk jadi Menko Politik dan Keamanan (Polkam) dan Azwar Anas tetap bertugas di Menpan RB. Prabowo dikabarkan sudah beberapa kali bertemu dengan Budi Gunawan.
Secara pribadi, menurut sumber, Prabowo Subianto menyukai profiling mantan Wakapolri itu. “PDIP firm. Budi Gunawan jadi Menko Polkam, Azwar Anas tetap di Menpan RB,” ujar sumber itu.