Prabowo-Gibran Masukkan Agenda Perdamaian Palestina

Prabowo-Gibran Masukkan Agenda Perdamaian Palestina

Prabowo
Prabowo-Gibran Masukkan Agenda Perdamaian Palestina

GlobalNews, Prabowo-Gibran – Adara Relief International menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Langkah Strategis dan Taktis Indonesia untuk Gaza”. Direktur Utama Adara Relief International, Maryam Rachmayani Yusuf menegaskan, FGD jadi perlu karena genosida Israel di Gaza tetap berlangsung sampai sementara ini.

Adara Relief International sebagai lembaga kemanusiaan untuk Palestina mulai tergerak dan terpanggil untuk mengadakan FGD hari ini karena nyaris genap satu tahun Israel jalankan genosida di Gaza,” kata Maryam sementara FGD di Ruang GBHN Gedung MPR/DPR RI, Jumat (27/9/2024) layaknya dikutip berasal dari siaran pers.

Maryam mengungkap, sepanjang 16 tahun berkiprah, Adara merasakan betapa beratnya penderitaan yang mesti dialami oleh rakyat Palestina, terlebih anak-anak dan Perempuan, akibat penjajahan Israel. Terlebih di Gaza, sepanjang 18 tahun merasakan pahitnya blokade Israel supaya menjadikan Gaza sebagai penjara terbesar di muka bumi.

“Dalam respons suasana terkini, beragam dukungan kamanusiaan udah kami salurkan, mulai berasal dari keperluan pokok, sandang, pangan, sampai papan, dan juga mengirim obat-obatan dan medis lainnya,” kata Maryam.

“Namun seluruh itu tidak bakal selesaikan persoalan di Gaza karena akar berasal dari persoalan tersebut adalah penjajahan yang ditunaikan oleh Israel,” tambahnya.

Maryam pun mengajak bersama dengan elemen bangsa, mendesak supaya pemerintahan Indonesia seterusnya yang dipimpin Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan Palestina sebagai agenda prioritas di dalam 100 hari pertama kepemimpinan.

“Tujuannya, supaya tercapainya gencatan senjata dan penghentian genosida secara permanen di Palestina,” ingin Maryam.

Terikat Konstitusi

Senada hal itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HMW) yang juga ada di dalam aktivitas FGD mengingatkan, pemerintah seterusnya mesti menyadari bahwa Indonesia terikat bersama dengan konstitusi.

“Karena konstitusi kami perlihatkan kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina sebagaimana yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,” tegas HNW di dalam kesempatan senada.

HNW menyatakan, Indonesia tidak sendiri di dalam perjuangan membela dan melepaskan palestina berasal dari penjajahan Israel. Perjuangan ini mampu ditunaikan bersama dengan bersama dengan ASEAN, OKI, Liga Arab, dan PBB.

Sebagai informasi, selain Maryam dan HNW, ada juga tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI Sudarnoto, Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid, dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Ahrul Tsani Fathurrahman.

Kemudian berasal dari segi penanggap, ada Muhammad Zaitun Rasmin selaku Ketua Wahdah Islamiyah, Yon Machmudi selaku Ketua Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia UI, Tomy Hendrajati selaku Presiden Umum Human Initiative, Sabriati Aziz selaku Ketua Sayap Perempuan ARIBP, Agung Nurwijoyo selaku Sekretaris Jenderal MINDA dan Oke Setiadi selaku Ketua ASPAC for Palestine.

GlobalNews