Wacana Zakat untuk MBG Hanya Picu Polemik
Wacana Zakat untuk MBG Hanya Picu Polemik

GlobalNews – Anggota Komisi VIII DPR berasal dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanul Haq menilai usulan pemanfaatan zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) cuma menyebabkan polemik baru.
Ia menilai, seharusnya para pemangku keperluan fokus menyempurnakan pengelolaan program MBG yang dinilai masih banyak kekurangan.
“Harusnya seluruh stakeholder fokus menyempurnakan pelaksanaan program bukan tambah menyebabkan polemik baru yang tak kudu seperti melontarkan pemanfaatan zakat untuk MBG karena tidak landasan syar’i maupun sosiologisnya,” ujar Maman Imanul Haq, pada wartawan, Jumat (17/1/2025).
Maman menyatakan peruntukkan dana zakat diatur secara ketat didalam syariat Islam. Menurutnya dana zakat digunakan untuk membantu delapan asnaf (golongan) cocok ketentua syariat. Kedelapan asnaf itu adalah fakir, miskin, amir, muallaf, orang yang terjerat hutang, budak yang ingin memerdekakan diri, ibnu sabil dan fisabililah.
“Ketentuan ini juga dikuatkan dengan UU Nomor 23/2011 perihal Pengelolaan Zakat. Jadi tidak dapat digunakan secara serampangan,” katanya.
Zakat, kata Maman, miliki proses yang tidak sama karena udah diatur secara syariah oleh agama. Menurutnya, pemanfaatan dana zakat sebaiknya tetap difokuskan pada program-program yang lebih spesifik untuk memberdayakan grup penerima zakat. Dana zakat, sebaiknya digunakan untuk membantu fakir dan miskin, pemberdayaan mustahik supaya dapat beralih menjadi muzakki (pemberi zakat).
“Penggunaan zakat untuk program yang berbentuk umum dan melibatkan seluruh penduduk yang tidak juga kategori penerima zakat, melanggar komitmen pengelolaan zakat,” kata Kiai Maman.
Oleh karena itu, lanjutnya, zakat tidak sama dengan program MBG yang merupakan program pemerintah yang didesain secara sistematis dan udah dianggarkan sebesar Rp 71 triliun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN bersumber berasal dari pembiayaan yang lebih pas untuk program-program yang sifatnya umum dan menyasar penduduk luas, juga program kebugaran dan peningkatan gizi.
“Jadi tidak kudu menggunakan dana zakat,” pungkasnya.
Kata Prabowo
Presiden Prabowo Subianto menyatakan ada pihak spesifik yang mengurusi zakat dan infak.
“Yang ngurus zakat aku kira ada pengurusnya,” kata Prabowo.
Namun, dia tak membahas lebih lanjut soal usulan tersebut. Kepala Negara itu cuma memastikan seluruh anak-anak mendapat alokasi MBG.
“Tapi yang menyadari berasal dari pemerintah, pemerintah pusat kita siap seluruh anak-anak indonesia bakal kita beri makan th. 2025 ini,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pemerintah menggelontorkan dana kira-kira Rp 71 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis untuk 2025 ini. Targetnya, dana itu busa memasok MBG bagi 17,5 juta orang hingga Desember 2025 mendatang.
Angka itu tidak dicapai sekaligus. Namun, prosesnya dijalankan secara bertahap. Peningkatan penerima program MBG disebut bakal bertambah pada April, Juni, hingga Agustus 2025 nanti. Pada selanjutnya dapat mencapai target di penghujung tahun.
Kata Menko Pangan Zulkifli Hasan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, merespons usulan pemanfaatan dana zakat atau infak untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai, usulan berikut adalah hal yang wajar didalam demokrasi.
Menurut Zulkifli, pemerintah tetap terbuka pada ide-ide yang diusulkan masyarakat. “Ya, kecuali orang ngomong kan boleh saja, namanya demokrasi. Bahwa ada usulan berasal dari sana dan sini, ya itu boleh saja,” ujar Zulkifli.