Hujan di Malam Hari Dampak Angin Dingin
Hujan di Malam Hari Dampak Angin Dingin

GlobalNews – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengemukakan, hujan yang berjalan terhadap malam hari di Jakarta, lebih-lebih di atas pukul 21.00 WIB merupakan efek angin dingin yang datang dari daratan Siberia.
Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan, fenomena yang disebut seruak dingin (cold surge) berjalan di Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya.
“Makanya, lebih dari satu hari terakhir, tersedia hujan di atas jam 21.00 WIB. Itu tidak benar satu efek dari cold surge atau seruak dingin,” kata dia didalam kesibukan bertema “Operasi Modifikasi Cuaca” di Jakarta, Rabu 5 Februari 2025, layaknya dilansir dari Antara.
Di sisi lain, lanjut dia, selagi ini termasuk berjalan siklon tropis di selatan Pulau Jawa di Samudera Hindia yang pengaruhi suasana cuaca di Jakarta.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membuktikan efek terburuk seruak dingin ini yaitu peningkatan curah hujan bersama dengan intensitas ekstrem. Banjir terhadap tahun 2020 merupakan efek fenomena ini.
Guna mengantisipasi banjir akibat fenomena tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan lembaga terkait, tetap mengupayakan bisa memprediksi cuaca bersama dengan akurat dan memilih siasat pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).
Modifikasi Cuaca untuk Reduksi Awan Penyebab Hujan
Operasi ini diharapkan bisa mereduksi potensi perkembangan awan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir.
Selain kasus hujan, kata Michael, didalam konteks lingkungan OMC termasuk bisa menahan erosi tanah yang disebabkan hujan deras.
“Karena tetap tersedia lebih dari satu area di Jakarta yang rawan terhadap tanah longsor, lebih-lebih wilayah yang dekat bersama dengan aliran sungai atau kali,” kata dia.
Namun, pelaksanaan modifikasi cuaca termasuk tak dipungkiri bisa berdampak negatif. Michael menyatakan operasi ini bisa menyebabkan pembentukan pita hujan yang berjalan lebih cepat atau bahkan bisa menyebabkan garis badai yang jauh dari wilayah OMC.
“Jadi, sebenarnya akan tersedia efek tapi efek samping yang kami mengharapkan tidak terlalu serius. Semangat kami adalah bagaimana meminimalisir risiko bencana berjalan di masyarakat,” harapnya.