Karir Sukses Arif Budimanta Semasa Hidup

Karir Sukses Arif Budimanta Semasa Hidup

Karir Sukses Arif Budimanta Semasa Hidup
Karir Sukses Arif Budimanta Semasa Hidup

GlobalNews – Arif Budimanta Sebayang, yang lebih dikenal sebagai Arif Budimanta, meninggal pada Sabtu (6/9/2025) dini hari di Jakarta. Pria kelahiran Medan, 15 Maret 1968 ini tutup usia 57 tahun.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. bersama dengan penuh duka cita, kami mengabarkan bahwa ayah kami bapak Arif Budimanta, udah berpulang ke Rahmatullah pada hari ini, 6 September 2025, pukul 00.06 WIB di Jakarta,” tulis info berasal dari pihak keluarga, Sabtu (6/9/2025).

Sosok Arif Budimanta cukup tersohor di Tanah Air. Tak cuman memiliki peran di bidang ekonomi, Arif termasuk mendedikasikan dirinya di bidang politik Indonesia.

Semasa hidupnya, Arif dikenal sebagai salah satu ekonom handal yang dimiliki Indonesia. Dia juga pernah ditunjuk sebagai Staf privat Presiden atau Stafsus Jokowi yang membidangi ekonomi di periode kepemimpinannya. Tak semata-mata itu, Arif termasuk mendapatkan mandat sebagai Ketua Majelis Ekonomi, usaha dan Pariwisata PP Muhammadiyah.

Sepanjang kariernya, Arif Budimanta sukses membangun reputasi sebagai ekonom yang bisa mengintegrasikan teori dengan praktik kebijakan. Kemampuannya didalam menganalisis knowledge ekonomi dan merumuskan solusi strategis menjadikannya rujukan penting bagi para pembuat kebijakan di Indonesia.

Fondasi Pendidikan yang Beragam

Perjalanan akademik Arif Budimanta dimulai berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia menamatkan pendidikan sarjana jurusan pengetahuan Tanah pada tahun 1990. Kenudian, ia melanjutkan pendidikan S2 di universitas Indonesia bersama dengan konsentrasi Ekonomi Sumber energi Alam pada tahun 1996.

Pada tahun 2006, Arif mendapatkan gelar Doktor berasal dari Fakultas ilmu Sosial dan ilmu Politik universitas Indonesia, menandai transformasinya dari pakar ilmu tanah jadi ekonom. Tidak berhenti sampai di situ, Arif lagi mengambil studi bidang keuangan di University of Chicago. Dia termasuk menyimak Senior Executive Program di Harvard Business School. berbagai pengetahuan yang ditekuni tambah memperkuat kredibilitas Arif di dunia ekonomi internasional.

Program ASEAN-ROK Next Generation Opinion Leaders yang diselenggarakan The Korea Foundation antara 2015 jadi bukti pengakuan internasional pada kapasitas seorang Arif Budimanta. gabungan pendidikan formal dan informal yang dimilikinya menghasilkan perspektif holistik didalam melihat masalah ekonomi Indonesia.

Keberagaman latar belakang pendidikannya dari pengetahuan tanah hingga ekonomi menunjukkan keunikan tersendiri dalam pendekatan kesimpulan ekonomi. Pemahaman mendalam mengenai sumber kekuatan alam Indonesia membuatnya mampu merumuskan kebijakan ekonomi yang berbasis antara potensi riil bangsa.

Kiprah Politik dan Legislatif

Tak hanyalah fokus di bidang ekonomi, Arif juga menjajal dunia politik. Arif join bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia dulu menjabat sebagai Ketua DPP PDIP pada periode 2005 hingga 2010. Penunjukkan ini tunjukkan kepercayaan partai terhadap kebolehan kepemimpinannya. Posisi strategis ini memungkinkannya untuk ikut merumuskan arah kebijakan partai, teristimewa di bidang ekonomi.

Pada periode 2009-2014, Arif terpilih sebagai bagian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PDIP. selama di DPR, ia duduk di komisi yang membidangi keuangan, moneter, rencana dan pengawasan pembangunan. Peran legislatifnya tunjukkan loyalitas dalam mengawal kebijakan publik berasal dari sisi parlemen dengan fokus pada faktor ekonomi dan keuangan negara.

Sebagai Wakil Ketua Fraksi PDIP di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari 2009 hingga 2013, Arif ikut berperan di dalam sistem pengambilan peraturan strategis bangsa. Posisi ini memberikannya platform untuk menyuarakan kesimpulan ekonomi yang berpihak antara rakyat. Semasa berada di DPR, ia menggagas kaukus ekonomi konstitusi untuk memperjuangkan masuknya indikator kesejahteraan di dalam Anggaran penghasilan dan belanja Negara (APBN) berbarengan anggota DPR lintas fraksi.

Inisiatif kaukus ekonomi konstitusi menunjukkan visi progresif Arif di dalam memutuskan APBN tidak sebatas fokus antara angka-angka makro, namun terhitung pada resiko riil terhadap kesejahteraan penduduk Pendekatan lintas fraksi yang ditempuhnya mencerminkan kemampuan membangun konsensus untuk kepentingan bangsa di atas keperluan politik sempit.

Peran Strategis di Pemerintahan

Transisi Arif Budimanta berasal dari legislatif ke eksekutif di awali dikala ia menjabat sebagai Senior Advisor Menteri Keuangan antara 2014-2016. Posisi ini memungkinkannya untuk memberikan masukan strategis di dalam perumusan kebijakan fiskal Indonesia. pada periode yang sama ia terhitung jadi Tim ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan antara 2014-2019, tunjukkan keahliannya yang multidisiplin.

Pada th. 2015-2020, Arif dipercaya jadi bagian Dewan Direktur Indonesia Eximbank, lembaga yang berperan sangat penting dalam pembiayaan ekspor Indonesia. Pengalaman di sektor perbankan ini memperkaya pemahamannya berkaitan dinamika perdagangan internasional dan pembiayaan ekspor. tahun 2016 jadi tonggak penting kala ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), badan yang dibentuk untuk memberi dukungan kebijakan ekonomi dan industri Presiden Joko Widodo.

Puncak karier pemerintahannya tercapai pada 2019 ketika Presiden Joko Widodo memilihnya bersama-sama 13 orang lainnya menjadi Staf privat Presiden. Arif ditugaskan pribadi menolong membuktikan masukan kepada Presiden di bidang ekonomi. Posisi ini menempatkannya sebagai tidak benar satu penasihat ekonomi utama presiden dalam hadapi beragam tantangan ekonomi nasional dan global.

Selain peran di pemerintahan, Arif termasuk aktif sebagai Direktur Eksekutif Megawati Institute sejak 2008. melewati lembaga ini, ia menggelar bermacam diskusi seputar ekonomi kerakyatan, ekonomi Pancasila, upaya mikro kecil dan menengah (UMKM), hingga industri keuangan dan kebijakan moneter. Perannya di Megawati Institute memperlihatkan kedisiplinan dalam memperjuangkan ekonomi yang berpihak pada rakyat.

Kontribusi anggapan Ekonomi

Sebagai Wakil Ketua KEIN, keliru satu output vital yang dihasilkan Arif adalah penyusunan peta jalan (roadmap) perekonomian Indonesia hingga th. 2045. KEIN di bawah kepemimpinannya pakai Regional Growth Strategy untuk pembangunan daerah berdasarkan potensi sumber energi alam dan manusia. Pendekatan ini memberikan visi jangka panjang dalam membangun ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Berdasarkan kajian KEIN, Arif menjabarkan empat sektor unggulan yang akan mengarahkan Indonesia jadi negara industri, yakni pertanian, maritim, pariwisata, dan industri kreatif. Ia mengutamakan pentingnya mekanisasi industri di sektor pertanian untuk efisiensi pasca-panen dan riset perbenihan. Identifikasi sektor unggulan ini merasa acuan sangat penting didalam perumusan kebijakan ekonomi nasional.

Fokus pada ekonomi kerakyatan dan Pancasila terasa ciri khas pemikiran ekonomi Arif. melewati berbagai forum dan diskusi, ia terus mempromosikan jenis ekonomi yang tidak cuman mengejar pertumbuhan sedang juga pemerataan dan keadilan. Pemikirannya perihal ekonomi Pancasila mulai alternatif model pembangunan yang kompatibel bersama nilai-nilai bangsa Indonesia.

Kontribusinya didalam diskursus ekonomi world juga amat dianggap Arif kerap menjadi pembicara didalam forum-forum internasional, membawa nama Indonesia di kancah international Keahliannya didalam menganalisis knowledge ekonomi dan merumuskan solusi menjadikannya rujukan penting tidak sekedar di tingkat nasional, tetapi juga internasional.

Karya Tulis dan Penghargaan

Sebagai seorang akademisi dan praktisi, Arif Budimanta terlalu produktif didalam membuahkan karya tulis. beberapa bukunya pada lain “Indonesia masa Kini dan masa Depan didalam Membangun Kemandirian Indonesia” (1994), “Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi gaya Pembangunan di Indonesia masa Kini” (2004), dan “Pancasilanomics: jalan Keadilan dan Kemakmuran” (2019). Karya-karya ini mencerminkan evolusi pemikirannya dari pembangunan konvensional sampai ekonomi berkelanjutan.

Pada tahun 2022, ia berkontribusi dalam buku “Handbook of Research on Green, Circular, and Digital Economies as Tools for Recovery plus Sustainability” dengan postingan berjudul “Digital Economy Transformation in Nexus With External plus Social Sustainability: The Indonesian Experience”. Kontribusi ini perlihatkan pemahamannya yang mendalam mengenai transformasi ekonomi digital dan keberlanjutan.

Pengakuan atas kontribusinya diwujudkan melewati berbagai penghargaan. pada tahun 2019, Arif menerima penghargaan Bata Ilyas sebab dinilai berkontribusi pada usaha penguatan posisi koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia. Penghargaan ini mengakui perannya didalam memperkuat ekonomi kerakyatan melewati gerakan koperasi.

Puncak pernyataan diterimanya antara th. 2024 ketika Presiden Jokowi menganugerahinya penghargaan Bintang Jasa Pratama. Penghargaan tertinggi ini mulai bukti pengakuan negara atas dedikasi dan kontribusinya di dalam membangun perekonomian Indonesia. sampai akhir hayatnya, Arif masih aktif sebagai pengajar antara program pascasarjana di Sekolah Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan dan universitas Indonesia, serta teratur mulai narasumber di lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) dan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).

Leave a Comment

Leave a Reply

GlobalNews