Keracunan MBG di Kota Bogor

Keracunan MBG di Kota Bogor

Keracunan
Keracunan MBG di Kota Bogor

GlobalNews – Sebanyak 171 siswa di Kota Bogor dianggap keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari kuantitas tersebut, 22 orang diantaranya dirawat di sejumlah tempat tinggal sakit.

Adapun korban yang meniti rawat inap di RS Hermina sebanyak 7 orang, RS Azra berjumlah 4 orang, RS Islam 6 orang, RS EMC 1 orang, RS Graha Medika 2 orang, dan RS Salak 2 orang.

“Update paling baru hari ini satu pasien sudah pulang. Jadi yang tetap dirawat sampai hari ini berjumlah 21 orang,” kata Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin usai meninjau korban keracunan di RS Hermina, Jumat (9/5/2025).

Menurutnya, pasien yang meniti rawat inap dikarenakan dianggap keracunan MBG biasanya sudah mulai membaik.

“Memang tersedia yang tetap belum stabil, tetap tersedia keluhan mual. Kami sudah minta pihak tempat tinggal sakit untuk mengintensifkan pemeriksaan,” kata dia.

Dinas Kesehatan, kata dia, tetap terus memantau sekolah-sekolah yang terindikasi keracunan. Ada 13 sekolah yang menerima program MBG yang didistribusikan berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani.

Ia termasuk mengimbau jikalau tersedia tanda-tanda keracunan segera membuka pelayanan kebugaran di Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan melalui call center PSC 119.

“Begitu termasuk bagi pasien rawat jalan, jikalau tersedia keluhan ulang untuk segera mendatangi puskesmas,” pintanya.

Dari hasil penyelidikan epidemiologi (PE) terhadap 8 Mei 2025, tercatat berasal dari 13 sekolah yang menerima MBG, tersedia 6 sekolah yang sudah melaporkan kejadian keracunan.

6 Sekolah Ada Kejadian Keracunan

Dari enam sekolah selanjutnya yakni TK Bina Insani sebanyak 18 orang, SD Bina Insani 2 orang, SMP Bina Insani 82 orang, SDN Kukupu 3 sebanyak 9 orang, SDN Kedung Jaya 1 sebanyak 16 orang, dan SDN Kedung Jaya 2 berjumlah 43 orang.

Dari keseluruhan 171 orang, 22 orang meniti rawat inap, 29 orang meniti rawat jalan, dan 120 orang mengalami keluhan ringan.

Hingga sementara ini Pemkot Bogor tetap tunggu hasil pengecekan sampel muntahan berasal dari korban maupun sampel makanan berasal dari dapur SPPG.

“Faktor penyebabnya kita belum jelas apakah makanan, air maupun berasal dari lainnya. Kita tetap tunggu hasil uji lab, hari minggu mudah-mudahan sudah keluar,” pungkasnya.

Siswa mulai mengalami tanda-tanda keracunan usai menyantap menu MBG terhadap Selasa (6/5/2025) sore. Namun persoalan ini baru dilaporkan terhadap Rabu (7/5/2025). Semula korban keracunan berjumlah 36 siswa, tapi tiap-tiap harinya terus jadi tambah sampai meraih 171 orang.

Leave a Comment

Leave a Reply

GlobalNews