Sentra Inten Soeweno Kemensos Targetkan 70 Persen
Sentra Inten Soeweno Kemensos Targetkan 70 Persen

GlobalNews – Kementerian Sosial (Kemensos) melewati Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Bogor, menargetkan 70 % graduasi perlindungan sosial Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi penyandang disabilitas.
Untuk menggapai obyek selanjutnya bersama dengan memperkuat kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, dunia upaya akademisi, maupun organisasi penyandang disabilitas.
Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong Romal Uli Jaya Sinaga mengemukakan kolaborasi lintas sektor amat diperlukan agar target graduasi bansos bagi Penerima faedah (PM) disabilitas sebesar 70 persen dapat tercapai. dengan pemberdayaan penyandang disabilitas secara komprehensif diharapkan tujuan selanjutnya bisa tercapai pada 2027.
“Jadi tujuannya adalah bagaimana kami dapat menaikkan hingga 70 % kita udah memulai trick awal bersama dengan menghimpun semua stakeholder baik dari perusahaan, kementerian, instansi akademisi untuk mengolaborasikan dan berbagi peran. salah satunya melalui Stakeholders Day yang digelar di aula Sentra Terpadu Inten Soeweno,” kata Romal, Jumat (12/9/2025).
Selama periode 2020 sampai Juni 2025, tercatat berasal dari 1.133 penerima guna baru 28,5 % atau sebanyak 323 penyandang disabilitas yang berhasil graduasi program bansos di Sentra Terpadu Inten Soeweno.
Rendahnya angka ini, kata dia, terbujuk sejumlah factor Diantaranya keterbatasan penjangkauan, asesmen yang belum optimal, peralatan vokasional yang tidak kompatibel standar industri, lemahnya pendampingan, minimnya kemitraan strategis, dan juga ketiadaan pedoman spesial bagi penerima ATENSI vokasional.
Karena itu, Romal bersender penguatan sinergi dan kolaborasi dapat memperkuat tak hanyalah pendidikan vokasional yang diberikan kepada penerima guna di Sentra Terpadu Inten Soeweno, namun juga penyaluran tenaga kerja disabilitas dan upaya lain untuk menyokong kemandirian penerima. bersama dengan demikian stakeholder bisa memperkuat di bidang tiap-tiap
“Misalnya, akademisinya kami minta pertolongan untuk perbaikan kurikulum faedah menaikkan kompetensi SDM. Perusahaan-perusahaan termasuk untuk rekruitmen. bila datang pelatihan, kami bertumpu mereka dapat memfasilitasi penerima kegunaan di sana untuk magang dan sebagainya,” tutur Romal.
Adapun kolaborasi itu melibatkan di antaranya Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian Ketenagakerjaan, Komisi Nasional Disabilitas (KND), Badan Pusat Statistik (BPS), Asosiasi pebisnis Indonesia (Apindo), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), dan bermacam perusahaan swasta seperti BCA, independent OMRON dan lainnya yang selama ini udah berkontribusi merekrut PM disabilitas lulusan Sentra Terpadu Inten Soeweno.
Sediakan Mentor Bagi Penerima Manfaat
Sementara itu, bagian Dewan Pimpinan Harian (DPN) Apindo Dani Handayani menyongsong baik upaya yang ditempuh Kementerian Sosial untuk tingkatkan kemandirian dan kesejahteraan penyandang disabilitas.
Dani bahkan mengungkapkan kesediaan Apindo untuk sediakan mentor bagi penerima faedah yang tengah menempuh pendidikan vokasional di Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong.
“Kami dari Apindo beri dukungan penuh inklusifitas dan termasuk untuk membuka kesempatan bekerja untuk adik-adik, teman-teman dari disabilitas. jadi dari industri atau dari pengusaha kita siap untuk membantu,” ujar Dani.
Menurutnya, Apindo meresmikan banyak staf handal dan profesional yang bisa mengajarkan penerima manfaat disabilitas untuk mengembangkan skill dan kekuatan mengikuti pertumbuhan zaman. Ia terhitung akan mendukung perluasan jejaring karier penerima kegunaan disabilitas bersama dengan cara memperkenalkan STIS kepada para pelaku usaha
Dukungan antara kolaborasi ini bergulir tak hanya berasal dari pihak swasta. Kementerian/Lembaga pun menyambut baik upaya sinergi yang digagas Kementerian Sosial tersebut
Wakil Komisi Disabilitas Nasional Deka Kurniawan mengapresiasi perhatian Kementerian Sosial untuk menambah kehidupan penyandang disabilitas.
“Ini serius menjadi sebuah kiat yang sangat patut kita apresiasi. Sebagai instansi yang bertugas memantau, mengevaluasi dan mengadvokasi, kami mengacungkan jempol bikin Kementerian Sosial yang telah kerjakan apa yang jadi misinya, yaitu selalu hadir ada kala diperlukan datang di dalam keadaan di mana mereka belum banyak memperoleh haknya,” kata Deka.
Pada Stakeholders Day, dari kuota 100 PM per angkatan, sebanyak 57 PM disaat ini sedang menyimak bermacam macam pelatihan yang ada hadir pelatihan pengerjaan logam, pelatihan otomotif, pelatihan elektro, pelatihan menjahit, computer desain grafis dan percetakan, serta pelatihan contact center.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Leave a Comment