Surga Kuliner Halal di Beijing China

Surga Kuliner Halal di Beijing China

Surga
Surga Kuliner Halal di Beijing China

GlobalNews – Mencari makanan halal di kota besar layaknya Beijing, China sanggup disebut gampang-gampang susah. Terlebih, logo halal di tiap restoran pun di tulis mandarin, ‘清真’ atau qīngzhēn yang berarti halal atau suci.

Meski begitu, ada satu kawasan di jantung kota Beijing yang populer sebagai pusat tinggalnya tidak benar satu komunitas Muslim terbesar di China, yakni etnis Hui. Kawasan itu adalah Niujie yang terletak di Distrik Xicheng, Beijing.

Liputan6.com menyusuri kawasan Niujie terhadap Sabtu 5 April 2025.

Banyak dijumpai toko dan restoran yang menjual makanan atau kuliner halal khas etnis Hui, di antaranya mie tarik atau lamian, jianbing atau dadar tipis, dan juga kambing sampai domba panggang atau rebus.

Ada pula toko ‘牛街清真小吃 (Niujie Qingzhen Xiaochi) atau Toko Makanan Ringan Halal Niujie’. Toko ini menjual kudapan berupa roti isikan daging, sup sapi, sampai kue tradisional halal layaknya youtiao dan kue wijen.

Penjual di restoran dan toko-toko halal di Niujie merupakan warga muslim etnis Hui yang tampil mencolok dengan atribut khas muslim Tionghoa, lebih-lebih topi putih serupa kopiah atau peci yang kebanyakan dipakai muslim di Indonesia.

Topi yang dipakai Muslim Hui keluar berwarna putih polos tanpa hiasan, meskipun sebagian ada yang dibordir sederhana dengan warna oranye sampai merah. Terlihat, topi tak cuma dipakai oleh penjual laki-laki tapi terhitung perempuan.

Restoran dan toko halal pun ramai pengunjung baik berasal dari komunitas muslim maupun nonmuslim. Antrian warga yang ingin membeli makanan halal di depan toko terhitung keluar mengular.

Harga Makanan Bervariasi, Semua Berjejer

Harga makanan pun bervariasi, semisal Jianbing dengan isian telur, sayuran, daging, dan juga saus dibanderol RMB 8-11, roti isikan daging sapi atau domba RMB 10-15, mi tarik (lamian) dibanderol RMB 20-35, kue wijen, youtiao, atau cemilan kecil dijual seharga RMB 3-10.

Tidak ada sekat antara costumer muslim dan non muslim di kawasan kuliner halal Niujie, sepenuhnya keluar menikmati makanan yang diperoleh berasal dari restoran dan toko-toko Muslim Hui.

Selain restoran dan warung jajanan, di Niujie terhitung terkandung deretan toko daging halal. Kebanyakan menjual potongan dan juga irisan daging sapi dan domba untuk masakan khas muslim.

Tidak cuma itu, di kawasan ini terhitung ada Masjid Niujie, yang populer sebagai masjid tertua dan terbesar di Beijing. Masjid Niujie terhitung terdaftar sebagai cagar budaya resmi berasal dari pemerintah China.

Saat ini Masjid Niujie sedang sedang direstorasi yang pengerjaan renovasinya tetap berlangsung, supaya masjid ditutup untuk kegiatan ibadah sehari-hari, terhitung Salat Idul Fitri (Id) terhadap 31 Maret 2025 lalu.

“Proyek restorasi cagar budaya Masjid Niujie dimulai terhadap 19 Agustus 2024 dan diperkirakan akan memakan saat tiga th. untuk diselesaikan,” demikianlah keterangan Asosiasi Islam Distrik Xicheng yang tertera dalam spanduk pemberitahuan di Masjid Niujie.

Leave a Comment

Leave a Reply

GlobalNews