Melihat Respons Nadiem Yang Di Banjiri Kritikan

Melihat

Melihat Respons Nadiem Yang Di Banjiri Kritikan

Melihat
Melihat Respons Nadiem Yang Di Banjiri Kritikan

GlobalNews – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyadari dirinya banyak menunai kritikan perihal beraneka kebijakannya.

Adapun itu disampaikannya di dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Diawal, Nadiem Makarim mengucapkan menerima kasih kepada DPR dikarenakan mengawal dirinya sebagai menteri selama lima tahun terakhir, di mana telah banyak episode soal program Merdeka Belajar ini.

“Kita telah lewat lebih 26 terkecuali enggak salah, episode Merdeka Belajar. 26 kebijakan siginifikan yang belum pernah berjalan di dalam histori pendidikan kita. Satu hal yang perlu aku ucapakan pertama adalah tidak mungkin 26 episode itu, kebijakan itu dengan semua ketidaksempurnaannya, tetapi selamanya saja dampaknya terlalu siginifikan. Tidak mungkin semua itu berjalan tanpa pemberian Komisi X,” kata Nadiem di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Saat ini lah kemudian Nadiem menyebut, terkecuali kritikan yang masuk terhadap kementeriannya itu akan mampu menjadi lebih baik ulang untuk pihaknya.

“Dan aku jujur saja, wlaupun banyak sekali tantangan perdebatan, tantangan kritik, yang kadang-kadang tajam yang dilontarkan ke kita dan tim kami. Terus terang kritik dan semua masukan itu menyebabkan kita sebagai tim manajemen di Kemdikbudristek lebih baik dan tiap-tiap hari tertantang untuk menjadi lebih baik, untuk melayani para konstituen kita di bidang pendidikan,” ujarnya.

“Dan Komisi X dengan semua kritikannya selamanya menjadi mitra yang selamanya berjuang bersama. Itu yang aku memahami bahwa misinya itu sama, hatinya ada di area yang sama, dan itu yang membuka mungkin harapannya mampu menjadi misal ya berasal dari kemitraan pada komisi dan kementerian. Di mana dikarenakan kemitraan itu, kita mampu menggapai hal-hal yang mungkin lima tahun yang lalu tidak mungkin kita pikirkan,” sambungnya.

Ucapkan Terima Kasih ke DPR

Dalam peluang itu, Nadiem pun inginkan supaya para bagian dewan yang ada di dalam rapat selanjutnya untuk mengingat soal tidak ada kepercayaan terhadap visinya di dalam menjabat sebagai menteri.

“Tapi hampir semua visi kita menjadi realita dihari ini, dan aku inginkan mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada Komisi X atas pengalaman yang luar biasa ini. Karena ada mungkin besar ini adalah sementara terakhir aku akan duduk di sini secara resmi dengan Bapak-Ibu,” ucapnya.

“Tapi terkecuali pun itu berjalan harapan besar aku bahwa kita akan selamanya menjalin pertemanan, sekalinya telah berdampak di dalam pendidikan tentu akan selamanya miliki hati pendidikan di di dalam hati kita semuanya,” tambahnya.

Tak lupa, dirinya pun berterimakasih kepada jajarannya yang telah menopang dirinya selama menjadi atau menjabat sebagai menteri.

“Dan aku juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim terhebat di pemerintahan ini Kemendikbudristek. Menurut aku ini tim terhebat, tetapi luar biasa pengorbanan yang mereka lakukan, Kemendikbudristek lebih-lebih pemimpin-pemimpin eselom I dan II dengan beraneka tantangan,” ungkapnya.

“Apalagi dengan Covid telah mampu menggapai dengan semua hal-hal ini dengan begitu banyak tekanan dengan begitu banyak krisis yang tetap terjadi, tetapi mereka miliki kekuatan dan motivasi yang luar biasa,” pungkasnya.

JK Sentil Nadiem Makarim

Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla mengkritik Nadiem Makarim yang serupa sekali tidak miliki pengalaman di dalam bidang pendidikan tetapi dia ditunjuk menjadi Kemendikbudristek. Dirinya apalagi disebut JK, Nadiem jarang datang ke kantor apalagi tidak pernah datang ke daerah.

JK apalagi memperbandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.

“Dibelakang daripada semua pendidikan itu, ada orang ‘the man behind the gun’, terkecuali Perusahaan CEO berasal dari daftar siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal akan berasal dari komitmen pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan,” ungkap JK di dalam kanal YouTube TV Parlemen yang dikutip, Minggu (8/9/2024).

Beberapa tokoh yang sementara ini miliki latar belakang pendidikan kemudian dijabarkan juga oleh dia, tidak benar satunya Anies Baswedan.

“Ada pak Juwono, Pak Abdul Malik Fadjar semua orang pakar pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh rektor ITS, Pak Anies Rektor Paramadina,” beber dia.

Jarang di Kantor

Dia kemudian menyinggung Nadiem yang jarang ke kantor. Lebih berasal dari itu JK apalagi menyebut, Nadiem yang serupa sekali tidak pernah datang ke daerah.

“Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak miliki pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor,” sindirnya.

Kementrian Pendidikan sementara ini sebetulnya terbilang memadai luas cakupannya. Sebab juga meliputi di dalam bidang budaya, riset, dan teknologi.

Namun JK mengaku heran, bagaimana mampu seorang menteri pendidikan yang jarang datang ke kantor jadi memimpin dunia pendidikan. Mantan Wakil Presiden itu juga menyinggung soal Kemendikbudristek yang lebih mendahulukan anggaran ketimbang program.

“Kayak aku miliki perusahaan, yang pertama aku (cari) Dirut yang terbaik bukan berapa anggarannya, CEO-nya gimana, baru kita berkata program kemudian berkata anggaran. Anggaran kan ketiga bukan pertama, orang dulu, apa programnya, apa yang kau dicapai, baru anggaran itu. Bukan anggaran baru bikin program, bukan, terbalik, apa yang inginkan kamu capai,” tegas JK.

Leave a Reply

GlobalNews